Tarakan, Kalpress – Bencana alam longsor yang menelan 14 korban jiwa di beberapa titik di kota Tarakan, Senin (28/09/2020) dini hari, menjadi perhatian serius pemerintah kota Tarakan agar tidak kembali terjadi dikemudian hari.
Tingginya pertumbuhan penduduk, yang memaksa sejumlah orang membangun rumah diatas tanah rawan seperti bukit, tebing, dan gunung dengan kemiringan 30 derajat yang telah diwarning merupakan penyebab utamanya.
“Atas nama pemerintah kota Tarakan, keluarga dan masyarakat, kita turut berbelasungkawa, ini sudah terjadi semoga menjadi pelajaran kita bersama semua. Saya langsung membawa Dinas terkait untuk melihat langsung dan melakukan penanggulangan awal agar tidak ada longsor susulan,” jelas Walikota Tarakan dr. Khairul, M.Kes ditemui disalah satu lokasi kejadian di Jalan Matahari, Kampung Bugis Dalam, senin (28/09/2020).
Khairul menambahkan, minimnya pengetahuan masyarakat tentang kondisi alam, serta kekinginan membangun tempat tinggal harus sejalan dengan keamanan, kenyamatan serta keselamatan.
“Dinas terkait seperti DPUTR dan DPRPR akan segera mencari jalan dengan kondisi keuangan yang ada, kalau kemarin kan memang sempat kita siring disini, buatkan drainase namun karena hujan lebat ada saja jalan lain yang muncul karena memang lereng gunung,” Ungkap Khairul.
Menyayangkan adanya korban jiwa, Pemkot Tarakan akan kembali gencar melakukan sosialisasi preventif kebencanaan serta tegas mengawasi pembangunan di daerah-daerah rawan bencana. (RMA)