Ujoh Bilang, KALPRESS.ID – PT PLN (Persero) terus melakukan siaga kelistrikan di tengah cuaca ekstrem yang terjadi di Ujoh Bilang, Kabupaten Mahulu. Selain fokus melakukan pemulihan kerusakan infrastruktur akibat banjir, PLN juga menghadirkan beberapa posko bantuan bagi masyarakat yang terdampak banjir di wilayah terdampak.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Utara (UID Kaltimra), Agung Murdifi menjelaskan pihaknya sudah mendirikan posko-posko siaga untuk memonitoring proses pemulihan kelistrikan. Posko tersebut juga difungsikan sebagai posko bantuan bagi masyarakat yang terkena musibah.
“Kami sudah menyiapkan bantuan berupa sembako bagi masyarakat terdampak musibah ini. Untuk penyalurannya kami terus berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dikarenakan cuaca ekstrem masih terus berlangsung,” ungkap Agung.
Bantuan berupa bahan makanan, obat-obatan, serta kebutuhan sehari-hari, sudah disiapkan dan akan segera didistribusikan bagi warga terdampak bencana banjir tersebut. Puluhan petugas PLN juga disiapkan guna memobilisasi bantuan tersebut.
“Kami berharap cuaca ekstrem dapat segera mereda, sehingga bantuan ini bisa dapat meringankan beban dari masyarakat. Saya juga sudah meminta seluruh personel untuk terus bersiaga di tengah kondisi ekstrem yang terjadi,” ujar Agung.
Agung juga memastikan petugas PLN siap siaga 24 jam untuk memperbaiki aset-aset kelistrikan yang terdampak banjir di Kabupaten Mahulu. Khusus untuk beberapa daerah yang masih terdampak banjir, kata Agung, petugas akan memastikan keamanan kondisi sebelum menyalakan pasokan listrik secara bertahap.
“Dari pantauan lapangan sementara untuk daerah Ujoh Bilang dan Datah Bilang kondisi kelistrikan masih padam total karena Pembangkit yang menyuplai ke dua desa tersebut belum bisa kami operasikan namun untuk desa long iram PLTD sudah mulai beroperasi sehingga beberapa titik sudah mulai dilakukan penormalan secara bertahap. Sampai saat ini petugas masih memonitor aset-aset kelistrikan PLN yang terdampak agar segera dievakuasi sehingga saat banjir sudah bisa ditangani proses penormalan kelistrikan bisa berjalan dengan lancar ,” tutup Agung. (Adv)