Papua, Kalpress – Menindaklanjuti hubungan bilateral dan ekonomi antara Indonesia dan Papua Nugini, PT PLN (Persero) menyiapkan skema transfer listrik lintas batas.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan proyek pasokan listrik ke perbatasan Papua Nugini merupakan kerja sama antara PLN dengan PNG Power Ltd (PPL).
Menurutnya proyek ini tidak sulit dilakukan, mengingat PLN memiliki sistem jaringan yang andal di Papua.
Saat ini PLN memiliki jaringan distribusi 20 kV yang mengalirkan listrik dari pembangkit listrik di Holtekamp ke perbatasan Skouw.
Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, kami melakukan pembangunan infrastruktur kelistrikan untuk memasok listrik ke Papua Nugini, sebagaimana yang diharapkan, pada tahap pertama ini jaringan distribusi mencapai tiang jalan di Wutung dan menunggu penyelesaian hingga tersambung ke setiap rumah tangga,” kata Darmawan Prasodjo.
Secara keseluruhan Sistem Jayapura memiliki Daya Mampu 149,87 MW.
Sedangkan beban puncak Jayapura mencapai 96,56 MW, dengan cadangan daya atau reserve margin sebesar 55,2 MW atau 53,31 persen.
Adanya cadangan listrik ini, menjadi peluang bagi PLN secara jangka panjang melistriki sektor lain di Papua Nugini sesuai dengan kebutuhan.
Diharapkan, pengembangan untuk wilayah lain bisa juga dilanjutkan dengan penguatan kerja sama kedua perusahaan melalui transfer listrik lintas batas.
“Saya yakin dengan bimbingan Yang Mulia James Marape, kita dapat memupuk kemitraan jangka panjang yang membawa manfaat bersama bagi Papua Nugini dan Indonesia,” kata Darmawan Prasodjo.
Sebelumnya, Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengapresiasi kerja sama antar kedua negara, ia berharap kolaborasi ini terus berlanjut untuk menguatkan hubungan antara Indonesia dan Papua Nugini.
“Kami menyambut baik kerja sama antara PLN dengan PNG Power Ltd dalam memberikan listrik ke Desa Wutung, Papua Nugini, kami juga mengapresiasi langkah cepat PLN untuk mewujudkan kerja sama ini,” ungkap James. (Adv/Pln)